Jumat, 24 Oktober 2014

UJUNG KULON - BANTEN

 30 Agustus - 01 September 2014.

Liburan idul fitri di rumah aja? oh no...! Secara hari libur yang panjang (bisa dipanjangkan) sayang untuk dilewatkan dengan hanya menyepi di jakarta saja...mau keluar negeri, tiket edisi lebaran mahalnya berlipat-lipat, :( dan akhirnya saya menemukan open trip edisi lebaran dengan tujuan UJUNG KULON. 

Perjalanan dimulai sekitar jam 9 malam, sebelum memulai perjalanan saya dan teman-teman mengenyangkan perut dengan menu KFC dug-dug, ihhihihi supaya tenang bobo di bus nanti. Bus yang berisikan sekitar 32 orang, dengan 8 orang yang dikenal sisanya orang-orang yang tidak saya kenal, karna ini open trip jadinya kita akan kenal dengan beriringannya waktu ketika bersama terus sepanjang trip, hihihi...

Dingin...AC begitu kencangnya meniup-niup dipinggir jendela tempat saya duduk, tidak bisa tidur nyenyak jadinya, sampai saya mempunyai ide mengambil gorden jendela dan menutup lubang angin ac tersebut barulah saya mau pules tapi belum lama saya tertidur ternyata sudah dibagunkan karna sudah sampai di Sumur, Banten. Jam ketika itu menunjukkan pukul 5 pagi -_-.

Serombongan lalu bergerak menuju sebuah rumah, di rumah ini kami disediakan sarapan nasi uduk beserta telur pedas dan mie goreng juga teh manis hangat yang bisa di refill :p Akhirnya perut ini pun tenang, lalu kamipun bersiap-siap untuk bersih-bersih, cuci muka dsb sebelum berangkat naik kapal nelayan menuju pulau peucang, ujung kulon.

sendunya pagi di dermaga sumur...
Dermaga di Sumur ini sangat kotor, terlihat dari banyaknya sampah-sampah berhamparan disepanjang dermaga ini, sampai untuk foto harus berhati-hati karna juga ada "pup" entah manusia atau binatang... Pokoknya hati-hati melangkah disini, hihihi...

Dari dermaga Sumur kami dijemput naik kapal kecil nelayan sampai ke tengah laut dan akan dioper dengan kapal nelayan yang lebih besar
Ternyata dari dermaga Sumur untuk sampai ke pulau peucang, ujung kulon naik kapal nelayan besar makan waktu 2 jam-an... rasanya tak sampai-sampai, berasa lama sekali di kapal ini...
Sampai muncul sunrise... dan menikmati sunrise dari kapal..
Perjalanan laut terasa sedikit terhibur dengan melihat indahnya sunrise...

sampai juga di pulau peucang... pasir putih dengan airnya yang kebiruan tosca.. cakep banget... >.< cuma lagi-lagi sayang dipinggiran pantainya ini masih ada beberapa sampah di atas pasirnya...
dipulau peucang ini banyak sekali babi-babi hutan... gemuk-gemuk banget...
Disini juga banyak kera-kera...
hati-hati dengan makanan anda, kera-kera ini bisa mengambilnya kalau kita lengah...salah satu teman saya menjadi korban nya, ketika roti yang dia pegang tiba-tiba diambil...jadi waspada ya...saya aja makan sambil berdiri, karna monyet-monyet sudah pada melirik makanan kami... -_- sampai ada beberapa monyet yang naik di atas pohon untuk memantau dari atas ...begitupula dengan babi-babi hutannya yang mendekat ketika orang-orang pada ngumpul makan...

Me and Team.. :)
Dari Pulau Peucang, kami mengunjungi Cidaon dengan naik kapal lagi, dimana katanya ada badak dan hewan lainnya di alam bebas...tapi... sayang sekali tak ada satupun hewan yang muncul...hanya ada satu ekor merak, itupun dia lari dan ngumpet ... cuma tertinggal bulu-bulunya yang rontok... -_-
Hanya menemukan bulu merak sedangkan meraknya kabur entah kemana...
Di sini ada menara yang bisa kita naiki untuk memantau keadaan sekitarnya, tapi kali ini saya tidak naik ke atas menara, karna saya malas..hihihi ya tidak ada apa-apanya soalnya.. Untuk dapat melihat badak dan banteng, kata pemandunya harus bersama team WWF untuk masuk kedalam lagi. Jadi saat itu kami hanya bisa sampai luar saja, tidak dijinkan untuk masuk lebih dalam ke area hutan. Sungguh sayang sekali rasanya sampai sini justru ingin melihat badak di habitat aslinya malah tidak bisa melihat langsung ...hmmm

Tak lama kami berada disini, kami kembali menuju pulau peucang untuk makan siang. Sehabis selesai makan siang, kami dipandu guide menyusuri hutan peucang untuk menuju karang copong...Perjalanan trekking memakan waktu +/- 1 jam, jadi pp sekitar 2 jam, normal.. Jalanan trekking datar dan jalurpun jelas, hanya ada sedikit tanjakan ketika hampir sampai beberapa meter di karang copong.
Sepanjang perjalanan trekking ke karang copong jika kita berjalan tidak berisik dan mata kita jelih, kita akan melihat rusa-rusa bersembunyi di dalam-dalam hutan, entah itu sedang tidur ataupun sedang mencari makan. Di dalam hutan ini juga terdapat burung merak, hanya saja lebih sulit untuk dapat melihatnya dibanding melihat rusa-rusa.
Akhirnya sampai juga ...ditempat teratas pulau ini...view laut yang indah banget..
ini adalah karang copong yang dimaksud...hampir mirip dengan tanah lot di bali, hanya saja tidak ada pura-nya

Setelah puas foto-foto, saya dan temen-temen kembali ke arah dermaga pulau peucang ini, huftt..ditengah perjalanan kaki saya malah terkena serpihan batang kayu alhasil berdarah diujung kuku jempol...dan perjalanan masih harus dilalui +/-45 menit-an lagi...jadilah berjalan dengan kaki perih dan lambat... beruntung saya ditemani salah satu temen saya, sedangkan yang lain sudah jauh berjalan didepan, dan lagi-lagi kesalahan adalah air botol dipegang oleh temenku yang cowo, jadi nya sudah perih, bercucur keringat, mau minum tak ada -_- (jadi lebih baik bawa masing-masing ya temen kalau kesini).

Dan beberapa orang sudah naik ke atas kapal, belum lama saya beristirahat melepas lelah dan melihat keadaan kaki, sudah disuruh untuk naik ke kapal...karna hari sudah menjelang petang...air ombak akan semakin tinggi kalau tidak cepat bergegas meninggalkan pulau ini untuk menuju pulau handeleum, tempat kami akan menginap.

Sunset indah pun menemani perjalanan kami menuju pulau handeleum...warna pembiasan matahari yang tenggelam berubah-rubah warna, indah sekali... >.<

view sebelah kiri kapal..
view sebelah kanan kapal..
Hari semakin gelapnya hingga tak ada lagi sinar matahari yang terlihat...gelap dan semakin dingin udara lautan meniup-niup..ternyata lama juga dari pulau peucang menuju pulau handeleum..akhirnya dari kejauhan terlihat lampu kerlap kerlip petanda mendekati sebuah pulau, ya...pulau handeleum ...masuk dari dermaga pulau ini, kita akan melewati hutan tanpa penerangan namun dengan jalur yang jelas, jadi harus menggunakan senter untuk sampai ke homestay..

Cape rasanya setelah seharian beraktifitas apalagi trekking tadi lumayan menguras tenaga berharap dapat tidur nyenyak dikasur yang empuk dan sejuknya kamar untuk melepas rasa cape, tapi ternyata...eng ing eng..kami harus mendapati sebuah nasip dimana 32 orang hanya diberikan 3 kamar!!! 2 kamar tanpa kipas ataupun ac, sedang yang 1 hanya terdapat 1 kipas. Komplain lah kami semua.. tidak manusiawi banget, masa 1 kamar kecil harus diisi 8-10 orang??? Ya kalau dingin, ini panasnya minta ampun. Protes bukan karna keadaan pulau ini yanng tidak memadai akan listrik tapi lebih karena pengaturan kamar yang amburadul.

Setelah usut diusut ternyata kesalahan ada di pihak penyewa homestay, sudah dipesan 8 kamar untuk 5 kamar khusus cewe dan 2 kamar untuk cowo yang masing-masing diisi hanya 4-5 orang per kamar. Namun ternyata pihak homestay seenaknya saja memberikan homestay lain kepada pihak tur (semoga jadi pelajaran pihak2 penyelanggara tur supaya lebih bisa kroscek lagi) sedangkan homestay kami diberikan kepada orang lain yang mungkin terlebih dulu datang dan membayar lebih mahal, bener-bener tidak profesional. Jadi bagi yang mau booking homestay disini sebaiknya hati-hati dan lebih dipastikan lagi sebelum akhirnya kecewa seperti kami.

Tak mau lama-lama berdebat dan emosi, meski kami akhirnya diberikan 1 kamar lagi sementara di dalam rumah itu terisi dengan orang lain yang entah dari mana.. kami lebih memilih untuk segera mandi menenangkan pikiran dan rasa lelah, setidaknya lebih segar tubuh ini. Karna tidak rekommen homestaynya jadi saya tidak ambil foto, males rasanya gada mood ... yang membuat mood malam itu hanya makan malam saja, beruntung menu yang disajikan enak, saya pun mengambil ayam 2 potong biar perut kenyang hati pun senang gitu :p

Sepanjang malam tidurpun tidak nyenyak, bukan karna nyamuk (yang katanya banyak nyamuk) tapi lebih karena panasnya minta ampun, tidak ada angin yang bertiup meski jendela sudah dibuka.. Jadilah tidur dengan sambil kipas-kipas, yang tadinya selimut buat melindungi dari nyamuk malah entah kemana-mana karna tidak dipakai..

Subuhpun tiba, saya bangun lebih awal karna memang berniat hunting sunrise di dermaga handeulum ini...jalanan masih gelap..sampai di dermaga sudah ada beberapa orang temen rombongan ternyata juga dari rombongan lain..

Air tosca di siang hari terlihat di pulau handeleum, diambil sehabis balik dari sungai untuk berkano..
Yup, setelah hunting sunrise, kami kembali ke homestay untuk sarapan dan bersiap-siap mengikuti kano si sungai cigenter.. (katanya, disungai ini ada buaya tapi tidak keluar pada pagi hari, mereka keluar kalau malam hari untuk menangkap ikan di sungai ini) :p ups, yang sudah baca dan tahu pasti agak parno ya, hihihhi, bukan berniat menakuti tapi memang ada ,  ya positif thinking aja dan jangan banyak berkata aneh-aneh di mana pun ketika berada di alam ... dan jangan lupa berdoa :)

Berikut foto-foto yang berhasil diambil dengan sebentar tangan mendayung hihihi..cukup melelahkan juga mendayung...dari kapal besar, kami berhenti ditengah-tengah, dan akan ada kapal kecil bertenaga mesin untuk menjemput kami ke cigenter, kapal hanya 1 jadi antri..2 x jalan kapal kecil ini bolak balik untuk membawa kami,.

start point sungai cigenter ...terpisah antara lautan dan sungai...
Photo by Kamera GoPro Ambar
Hanya sekitar sejam mungkin kami disini..Jangan mengira air disungai ini cetek ya...nyatanya kata guide kedalamannya pernah dicoba ukur sampe 4 meter-an lebih...jadi hati-hati jangan main-main cebur-ceburan disini selain tidak tau apa yang ada didalam sana juga... sudah begitu tanpa pelampung pula..sempet beberapa kali teman-teman bercanda, membuat kapal bergoyang, dan kami pun yang digoyang berteriak-teriak -_- dan saya lebih memilih untuk mendayung lebih cepat agar tidak bersenggolan dan lebih cepat selesai... panas terik menyengat kulit.. dan untuk kembali , saya lebih memilih kapal kecil bermesin ketika datang daripada harus mendayung lagi ke tengah laut menuju kapal besar :p ombaknya itu loh serem...

Yang kiri, kapal yang bermesin yang mengantarkan dari tengah laut ke cigenter, yang kanan kapal untuk mendayung di cigenter..
Selesai berkano di cigenter, kami kembali ke pulau handeleum untuk segera mengambil barang-barang kami dan cek out dari homestay. Kali ini sekalian dalam perjalanan pulang menuju sumur, kami akan snorkling.
Photo By Ambar

Saya tidak mengambil foto snorkling, karna di 2 tempat snorkling, tidak ada ikannya, hahahaha yang ada justru ubur-ubur kecil yang menyengat, dan saya pun akhirnya tidak berniat untuk nyebur, beberapa teman saya yang nyebur pada disengat dan bentol-bentol (katanya sih seperti gigitan semut).

Perjalanan edisi menghibur diri dibulan lebaran pun selesai...dari air lautan yang biru kembali ke sumur yang airnya butek (same as ancol beach) :p Disumur, kami sempatkan untuk mengisi perut dengan popmie sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, dan ditengah perjalanan mampir juga untuk mengisi perut kembali di rumah makan padang.

Tidak ada komentar: