Rabu, 25 Februari 2015

CHIANGMAI - BANGKOK - JAKARTA

Ini adalah sambungan cerita perjalanan dari ChiangMai.. setelah mengexplore ChiangMai selama 3 Hari yang meskipun belum puas karna masih ada beberapa destinasi akhirnya tiba juga waktunya untuk pulang ke Tanah Air Tercinta...

27 November 2013, Pagi itu saya bangun pagi-pagi karna tidak mau melewatkan jam-jam tersisa di ChiangMai ini dengan tidur saja. Saya dengan satu teman saya, sedang yang satu masih tertidur :p ya begitulah sepertinya saya yang sangat senang sekali bangun pagi tiap hari, hihihi... ehem, back to topic, pagi itu kami berjalan disekitar pasar terdekat dari tempat kami menginap. Arah pasar terletak di kanan penginapan, sementara kalau menuju Night Market ke sebelah kanan pas pertigaan jalan besar, ke Pasar Tradisional ini pas pertigaan belok kiri alias harus menyebrang jalan raya.

Di sini saya membeli bekal makan siang yaitu Bakcang (Non halal) :p disini saya dan teman saya juga membeli beberapa oleh-oleh seperti bumbu-bumbu rahasia masakan Thailand juga teh Thailand.  Lebih menyenangkan belanja di pasar tradisional karna harganya bisa lebih murah dan lebih banyak barang yang bisa dicari dan didapat. Belum lagi jajanan pasar yang begitu menggoda mata dari cakwe yang berbentuk naga, susu kacang, kue kue, kelapa bangkok yang harganya murahhh bangett (menyesal karna lupa bawa pulang untuk oleh-oleh) dan lain-lain.

Bakcang Non Halal isinya: jamur kuping, kurma, kacang macamadia,udang, daging babi, telur, sosis babi
Cakwe unik berbentuk Naga
Setelah puas berkeliling pasar, kami akhirnya kembali ke penginapan. Ohya, ini penginapan kami, belum saya review ya, hehehe... kamar lumayan luas ... bersih.. kemana-mana dekat tinggal jalan kaki saja.. saya menginap di Lanna House.. http://lanna-house.com/  

kamar yang berisi 2 single bed + 1 extra bed..
Kamar mandi
Sampai di kamar, kami berberes, bersiap menuju airport dengan naik Songtheuw dari depan penginapan. Tiba di Airport, ChiangMai menuju Bangkok mendarat di bandara Don Mueng...ini adalah bandara baru, bandara dimana LCT airplane arrive and depart... dari bandara Don Mueng untuk menuju ke bandara Suvanarbhumi, bisa naik shuttle bis free hanya dengan menunjukan boarding pass kita ke penjaga nya, bis shuttle ada di luar lantai dasar. 
otw to Don Mueng..
Don Mueng International Airport, Bangkok

 
Free Shuttle Bus dari Don Mueng ke Suvanarbhumi

Menu Termurah makan sore sebelum take off ke Jakarta (non Halal), foodcourt berada di lantai dasar Suvanarbhumi Airport , letaknya sangat terpencil dipojokkan... banyak makanan dijual disini dari Halal dan Non Halal.
Makan di Foodcourtnya pakai karcis, dituker dengan duit, bisa direfund..
Narsis dulu di Suvanarbhumi Airport... :D
Situasi Airport Duty Free
Perjalanan yang cukup panjang untuk menuju gate -_-
Akhirnya sampai..gate-nya ujung bangett... banget.. E10!!
See you ...Bangkok...

Rincian Biaya:
- Bakcang = 30 bath
- Songtheuw charter = 100 baht:3 = 35 baht
- Belanja di pasar = 30 baht
- Makan nasi di bandara= 60 baht
- Minum di bandara= 20 baht
- Belanja di Family Mart beli roti + cemilan= 17 baht

Total = 192 baht @ +/- 350 rupiah  = +/- 67.500 Rupiah


TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK

narsis poto, spot poto menuju air laut...

Taman Wisata Alam Angke Kapuk, tanpa direncanakan namun hanya terlintas ide karna tidak kemana-mana di hari wiken ...dan kebetulan temen mengiyakan untuk pergi jadilah saya dan teman saya pergi kesana dengan naik motor.

Setelah kenyang isi perut bakmi udang di sekitar rumah, kami melanjutkan perjalanan menuju muara angke. Ternyata jaraknya lumayan jauh dan susah dicari -_- patokan dari om google pun tidak begitu jelas. Dari Gunung Sahari sampai tiba di Taman ini memakan waktu 2 jam!! itu dikarenakan kami harus beberapa putar balik karna tidak ada petunjuk apapun yang mengarah ke tempat ini.

Pertama kami mengarah ke arah muara angke, sampai di pelabuhan muara angke tak ada petunjuk. Dan kami akhirnya bertanya kepada salah seorang security malah dia menunjukkan ke arah taman pluit -_- (jelas-jelas beda). Lalu saya kembali membuka google,namun petunjuk yang ada hanyalah adanya tsu zhi center dan patokan rumah sakit kapuk juga waterboom.

Setelah melewati tsu zhi center tetap tidak ada petunjuk yang jelas sampai akhirnya diujung jalan saya melihat sebuah papan hijau bertuliskan taman margasatwa muara angke. Tapi kok dilihat-lihat mana jalan masuknya? hanya ada bangunan yang sedang dibangun -_-, akhirnya putar arah lagi sampai ketemu security dan bertanya padanya dan dia menjawab ada 3 taman muara angke, mau pergi yang mana? hah? ada 3? waduw baru tau kalau ada 3.. lalu si security tersebut menjelaskan kalau yang menghadap laut dan eko wisata ada di sebelah kanan tsu zhi center, sedangkan ada yang dekat danau dan entah yang satu lagi mungkin yang pertama kali saya lihat yang letaknya berada dijalan raya dimana taman tersebut tidak ada pengurusnya dan sudah nampak rusak.

Mengikuti petunjuk yang diberikan oleh security tersebut akhirnya kami tidak putar balik melainkan bisa melewati sebuah gang yang akhirnya tembus ke tsu zhi center kembali. Letak jalannya ada di sebelah kanan tsu zhi center, ada sebuah jalan dan ada papan hijau petunjuk yang letaknya agak rendah menurut saya sehingga agak sulit dilihat jika dari jauh. Jadi bagi kalian yang mau kesini masuk gang sebelum sampai di tsu zhi center. Di sini juga ada bus trans tapi jika naik trans jakarta harus berjalan cukup jauh untuk sampai pintu gerbang. Angka meter yang tertulis dari depan gang adalah 500 meter.

Dan ternyata ini adalah Taman Wisata Alam Angke Kapuk , sedang yang saya lihat di awal tadi adalah Taman Margasatwa-nya yang tidak bisa masuk yang katanya jembatannya sedang "ambruk" ?? Masuk taman wisata ini dikenakan biaya 25.000 rupiah per orang, jika motor kena biaya 5000 untuk masuk tapi tidak termasuk biaya parkiran.

Ternyata saya baru tau kalau disini bisa untuk nenda atau berkemah. Setelah masuk tak jauh dari pintu masuk setelah menaruh motor nampak rumah-rumah yang terbuat dari kayu-kayu berbentuk segitiga dengan disertai nomor kamar, sepertinya ini adalah tempat untuk berkemah entah berapa tarifnya jika menginap disini. Selain rumah-rumah kecil tersebut ada juga rumah seperti villa yang masih tetap terbuat dari kayu.

Di tempat ini juga sering digunakan untuk pasangan prewedding. Tapi untuk masuk sini dan membawa kamera ataupun DSLR akan dikenakan biaya. Kamera hp free.

Disini dominan tanaman bakau, namun hati-hati jika membawa anak anda.. jangan sampai main di air nya, karna saya dan teman saya sempat melihat ada seekor ular. Sayangnya saya tidak sempat mengambil foto karna saya tidak berani turun ke tanah (disini tanah dilapisi oleh bambu-bambu untuk diinjak dan ada jarak antara jembatan bambu yang diinjak dengan air tanaman bakau).

Berikut beberapa foto yang saya ambil disana..
ini pantai yang ada di sana.. dari pintu masuk lurus pas pertigaan belok kanan ada petunjuk papan kesana

view jembatan yang menuju pantai..
Dan ini view jembatan gantung yang tidak jauh dari kantin ..
view sekitar pantai
hati-hati disini...meski airnya tenang, kita tidak tau apa yang ada didalam air nya...

Hanya sedikit foto yang saya ambil, karna hari cukup panas dan rame orang berfoto-foto, jadi saya tidak bisa mengambil foto cottage ataupun rumah pohonnya -_- maklum wiken disini banyak sekali para Abg yang berpacaran.

Yupz, hanya sampai sini cerita perjalanannya ... >.< see ya in another story ...