15 October 2016,
Jepang menjadi salah satu impian terpendam yang sudah sejak lama saya ingin kunjungi. Berawal karena kesukaan sejak kecil nonton kartun-kartun anime, komik manga, sampai saya pun mengoleksi majalah Animonster (sebuah majalah yang berisi cerita anime, manga, juga ada pelajaran kosakata bahasa Jepang dan ulasan tentang artis juga cerita seputar Jepang). Jadi tanggal 15 October 2016 ini menjadi tanggal yang saya tunggu-tunggu. Finally Japannnnn...I'm Comingggg..... ^0^
Namun kali ini saya harus transit 2x , yang pertama di Kuala Lumpur dan yang kedua di Ho Chi Minh. Itu dikarenakan saya tergiur dengan harga promo yang ditawarkan oleh Vietnam Airlines start dari Kuala Lumpur yang sudah saya searching jauh-jauh hari. Tapi mendekati bulan keberangkatan malah ada promo MH yang mana hanya sekali transit di Kuala Lumpur saja...ya apa boleh buat tiket toh sudah ditangan...hehe
|
Narsis Dulu Di KLIA |
|
dalam pesawat Vietnam Airlines, Pramugari nya mengenakan baju adat Vietnam |
|
Body Full Pesawat Vietnam Airlines |
|
Makanan yang diberikan ... lumayan enak dengan isi daging sapi dengan mie, lalu roti tanpa isi dengan selai-selainya, buah dan salad... untuk minum bisa request juice, air mineral, wine, dll |
|
Free Headseat untuk dengerin lagu |
|
Makanan kedua...Selama penerbangan karena transit di Vietnam, diberikan 2x makan, KL-Vietnam dan Vietnam-Tokyo |
|
Secangkir Wine yang aku coba pesan...ternyata Wine nya cukup pahit tidak ada rasa manis-manisnya 😐 |
Saya berangkat hanya berdua dengan teman saya untuk meminimal keegoan. Tadinya karna dipikir transit tapi setelah pertimbangan akhirnya memutuskan untuk menyewa penginapan di Ho Chi Minh. Penginapan saya pilih dari Airbnb, penginapan dekat bandara yang langsung saya booking untuk hari kepulangan juga di tempat yang sama.
|
Kamar AirBnb yang kami tempati di Vietnam, sangat luas sekali , ini mah bisa muat sampai 10 orang lebih 😂 |
Ohya, saya ke Jepang dengan menggunakan Epassport dan Evisa. Epasport saya buat di Jakarta Selatan, sehari datang pagi-pagi untuk ngantri ambil urutan nomor dengan membawa copy KTP, AKTE LAHIR dan KK juga yang asli juga paspor lama kalau ingin mengganti. Setelah itu akan dipanggil untuk menyerahkan dokumen diwawancara dan difoto, kita juga diberikan secarik kertas untuk diisi jika ingin Epassport dikirimkan ke alamat rumah kita. Kita akan disuruh untuk bayar via transfer bank, bank ada di lantai bawah juga bisa langsung lewat ATM. Tak sampai seminggu, Epassport sudah sampai dirumah, buat hari Jumat, Kamis sudah sampai dirumah. Info:
http://www.imigrasi.go.id/
Sedangkan Evisa, bisa dibaca infonya disini:
http://www.id.emb-japan.go.jp/visa.html
Pertama kali menginjak Vietnam hanya untuk transit, numpang mandi & tidur, wkwkwk 😂
Karna perbedaan waktu yang berbeda antara Jakarta-Kuala Lumpur-Vietnam-Jepang benar-benar sempat membuatku keder alias bingung. Jakarta-Kuala Lumpur beda 1 jam, sedangkan Jakarta-Vietnam mempunyai zona waktu yang sama yang berarti Kuala Lumpur-Vietnam mempunyai beda waktu 1 Jam juga, dan Jakarta-Jepang beda waktu 2 Jam. Perbedaan waktu itu sangat perlu diketahui supaya tidak ketinggalan pesawat, sempat saya was-was takut telat bangun kesiangan untuk penerbangan HCM-Tokyo dan HCM-Kuala Lumpur.
Setibanya di Tokyo Narita yang mana adalah bandara lama sebelum adanya bandara Haneda, saya keluar dengan agak bingung mencari lokasi pembelian tiket Keisei Rapid umtuk menuju pusat kota. Saya ke tempat yang banyak orang antri tiket kereta , ternyata mereka lebih banyak yang membeli tiket JR Narita Express. Karna perhitungan harga nya yang lumayan mahal (menurut saya yang mana bisa dapat 2 tiket), saya tidak membeli itu. Saya mencoba ke counter disebelahnya, saya tanya kasirnya apa benar disini menjual tiket Keisei Limited Express dan syukurlah ternyata benar, saya membelinya dan si kasirnya pun memberitahu dengan jelas mengenai kedatangan kereta beserta jam-jam berikutnya. Beruntung ketika itu 10 menit lagi kereta yang dimaksud akan berangkat. Setelah membeli tiket, saya bergegas menuruni tangga dan menuju gerbong kereta. Perjalanan kereta memakan waktu +/-75 menit menuju Nippori kemudian tuker ke arah Shinjuku. Jangan sampai salah ya memesan tiket ini karna ada juga Keisei Skyliner yang mana ini adalah express jadi harganya tentu berbeda dengan yang saya pesan Keisei Limited Express. Informasi akses kereta di Bandara Narita:
http://www.narita-airport.jp/en/access/train/
Semua informasi mengenai Jepang bisa dilihat di search via google juga di
http://www.japan-guide.com/
Sepanjang perjalanan kereta , kiri kanan berjejer rumah ala Jepang yang minimalis dan rapi tersusun seperti di film Doraemon juga view sawah-sawah warganya... indah sekali...dengan naik Keisei Limited Express ini jadi bisa menikmati setiap pemandangan yang ada karna ini adalah kereta seperti commuter line yang berhenti disetiap stasiun.
Sejam lebih akhirnya tiba di stasiun Shinjuku. Stasiun ini disebut sebagai stasiun tersibuk dan terbesar di Tokyo, jadi berhati-hatilah ketika keluar masuk karna keluar dan masuk beda pintu sudah beda tujuan. Di stasiun ini saya sempat salah keluar pintu seharusnya di South jadi ke West 😂 tanya orang yang jualan di stasiun dia juga gatau itu pintu yang saya maksud dimana, tanya petugas kereta Shinkansen akhirnya juga dia bingung sampai harus ambil peta stasiun dan menjelaskan sambil terdiam mikir beberapa saat, akhirnya saya mencoba saja keluar pintu yang ada dan tanya diluar. Dan setelah diluar ternyata eng ing eng... saya berada disamping gedung jadi harus berjalan agak membelok beberapa derajat. So, kalau tersesat di dalam stasiun ini coba diam sesaat, diam di pinggir ya jangan di tengah-tengah entar ditabrak orang yang lalu lalang karna orang Jepang jalan cepat sekali dan benar-benar sibuk.
Balik lagi setelah sampai di Shinjuku, saya mencari loker untuk menitipkan koper, mondar mandir loker pada penuh. Akhirnya saya mencoba ke blok berikutnya , lihat ada orang ngeluarin koper! Horeee..akhirnya ada loker kosong yang muat untuk berdua. Loker yang muat 2 koper ukuran 20" seharga 500 Yen bisa dibayar dengan uang coin juga dengan Suica Card (
http://www.jreast.co.jp/e/pass/suica.html )
|
Loker yang ada di Stasiun Shinjuku |
Suica Card dapat dibeli di mesin JR yang berada diluar stasiun. Mesin untuk membeli kartu Suica beda dengan mesin untuk membeli tiket kereta per stasiun yang dituju ya. Disini saya juga sempat salah mesin, dicari cari di menu tidak ada menu untuk beli Suica. Sementara untuk Pasmo Card juga beda mesin berada dikawasan penjualan mesin Metro. Kedua kartu ini sangat ampuh dipakai di Jepang apalagi bagi yang tidak ingin membeli JR Pass dan ribet membeli tiket satuan. Tinggal Tap ke gate pintu masuk dan keluar. Hari itu saya langsung mengisi 10.000 Yen (sudah termasuk deposit kartu), karna males top up saldo 😆
|
Suica Card |
|
Stasiun Shinjuku |
Begitu keluar stasiun dan sudah memegang Suica Card, saya dan teman saya langsung menuju Shinjuku Expressway Bus Terminal yang berada diseberang stasiun kereta Shinjuku. Naik ke lantai 4, dan melihat dimana letak keberangkatan bus Willer menuju Kyoto. Tiket Bus sudah saya booking 3 bulan sebelumnya di web
http://willerexpress.com/en/ ada juga yang 1 bulan sebelumnya karna pemesanan baru muncul 1 bulan sebelum.
Tenang sudah tau letak keberangkatan, kami menuju stasiun Shinjuku kembali menyebrang bersama orang pekerja Jepang yang sekali lampu merah langsung brurrr bluber ke jalan dengan cepat awas ketabrak loh 😂 kami menuju Shibuya dengan naik JR Yamanote Line, hanya beberapa menit sudah sampai.
Shibuya ini tempat selfie kebanyakan turis terutama Shibuya Crossing dan Patung Hachikonya. Saya pun tak mau kehilangan moment untuk foto selfie di tempat ini. Karna nyampenya malam, jadi kawasan Shibuya ini semakin banyak orang terutama anak mudanya. Dan sayangnya di area patung Hachiko bertebaran puntung rokok dan bau rokok menyerbak kuat karena disebelah patung ini terdapat ruang untuk merokok 😞 Kami tak lama disini, langsung ke Shibuya Crossingnya untuk berfoto dan aksi bisa dimulai ketika lampu merah menyala, di segala arah semua orang menyebrang dengan cepat.
|
View Shibuya |
|
View Shibuya |
|
Patung Hachiko |
Setelah foto-foto kami menyeberang untuk mencari makan di sebuah restaurant kecil berada di dalam sebuah gedung, kita harus menuruni tangga dan tempatnya benar-benar kecil hanya ada beberapa meja. Pemesanan memakai mesin dengan memilih menu yang dimau, lalu masukin coinnya. Kebetulan hari itu ada diskon untuk 1 menu dari 300-an Yen menjadi 200-Yen dan kami memilih itu, menu berupa ramen tapi tidak halal ya. Jadi bagi yang muslim mau makan ramen, udon dan lain-lain dipastikan dulu. Air minum free refill. Ternyata satu mangkok ramen ukurannya begitu besar, ukuran ini cocok untuk 2 orang sebenarnya bagi kami.
|
Pork Ramen |
Perut sudah kenyang, kami jalan ke sebuah toko elektronik untuk membeli simcard. Toko elektronik ini unik tersambung dengan sebuah lift menuju toko lainnya padahal space nya kecil sekali. Tadinya mau membeli simcard B-Mobile karna promo tapi kata penjualnya mereka ga menganjurkan simcard itu karna sinyal ga terlalu bagus. Mereka menyarankan untuk memakai simcard Docomo, karna dijamin sinyal kuat dan lagi bisa tester di Hp kita untuk mencobanya. Si penjaga toko sangat baik sampai menyetelkan tester simcard dan memasang kembali simcard yang sudah yakin akan dibeli oleh kami sampai Hp benar-benar terkoneksi internet.
Hp sudah terkoneksi internet, kamipun kembali ke stasiun Shibuya menuju Shinjuku. Dan sisa waktu yang ada kami pergunakan untuk menunggu bus Willer, karna waktu di Jepang sangat ontime bahkan semenitpun tidak ada toleransi. Di Shinjuku Expressway Bus Terminal ini bukan hanya ada bus Willer saja tapi ada juga bus lainnya, ada bus KEIO juga. Dan Shinjuku Expressway Bus Terminal ini lah yang nantinya akan menjadi tempat favorit kami karena kami akan bolak balik ke sini untuk naik bus antarkota, hehehe.
Kami memilih bus malam untuk menghemat biaya penginapan selama di Jepang. Bus malam ini akan sampai pada pagi harinya. Malam itu kami menaiki bus Willer berwarna pink menuju Kyoto. Bus nya ada dikasih selimut dan diatas bangku terdapat penutup kepala jadi bisa tidur sampai mangap pun ga ada yang lihat hahaha 😂 bangkunya bisa diselonjorkan ke belakang dan ada tumpuan buat kaki juga dipinggir bangku ada tersedia untuk charge Hp. Sekeliling jendela ditutupi dengan gorden, dan area pemisah supir dan penumpang juga ditutupi. Salut ya ... orang Jepang benar-benar menghormati kenyamanan penumpangnya sampai terpikirkan begitu. Jadi karena ini adalah bus malam yang memang dikhususkan untuk tidur, jadinya begitu naik bus , beberapa orang langsung tertidur loh...tidak ada yang bicara berisik, jadi kalau bicara hanya bisik-bisik saja.
|
Orang-orang antri bus dengan teratur... |
|
Didalam Bus Willer... |
|
Body Full Willer yang saya naiki |
|
Bangku-bangku tampak depan |
To Be Continued...in Kyoto...